PENGAWAS MENELAN OBAT BERPERAN DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS BALONGBENDO SIDOARJO
Abstract
Penyakit tuberkulosis (TBC) adalah peyakit kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS (Directly observed treatment shortcourse), yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat. Faktor utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan pasien TB paru salah satunya adalah peran pengawas menelan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan adalah Corellational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TBC di Wilayah puskesmas Balongbendo Sidoarjo sebanyak 45 orang. Dan untuk sampelnya sejumlah 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam kategori mendukung dan kepatuhan dalam kategori kepatuhan tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran Pengawas Menelan Obat (PMO) terhadap kepatuhan minum obat dengan p-value 0,000 < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,727. Disarankan bagi puskesmas untuk memilih PMO yang tepat sehingga PMO dapat menjalankan perannya agar pasien tetap patuh dan menunjang keberhasilan pengobatan.
Downloads
References
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana tuberkulosis. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Lam, W.Y., Fresco, P., (2015). Medication Adherence Measures: An Overview. BioMed Research International : 1–12.
Lestari S., Chairil, HM., (2017). Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penderita TBC untuk Minum Obat Anti Tuberkulosis. Motorik: Journal of Health Science. 1 (2).
Masriadi. (2017). Buku Epidemiologi Penyakit Menular.Edisi 1 cetak 2. Jakarta: EGC.
Morisky, D.E., dan DiMatteo, M.R., (2011). Improving the measurement of self- reported medication nonadherence: Response to Authors. Journal of Clinical Epidemiology. 64: 255–257
Ni Putu Widaria & Maria Agnes Etty (2022). Perbedaan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Ketuntasan Pengobatan TB paru Di pPuskesmas Di Kota Kupang. Cendana Medical Journal Edisi 23 Nomer 1.
Notoadmodjo. (2014). Buku Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Noor. Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2017). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi ke-4. Jakarta: Salemba Medika.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2021). Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis di Indonesia. Jakarta: PDPI.
Putra, E. R. (2019). Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penderita tubekulosis paru dalam program pengobatan tubekulosis paru. Jurnal Ilmiahkeperawatan https://doi.org/https:doi.org/10.52943/jikeperawatan.v8i2
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2018: Jakarta
Rumaoolat, W., Lihi, M, Rengur, S. N. A.,& Tunny, S. M. (2020). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pengawas menelan obat (PMO) dengan kepatuhan pasien TB paru di wilayah kerja Puskesmas perawatan Kairatu. Global Health Science 5(2), 78-83
Siregar, I., Siagian, P., & Effendy, E. (2019). Dukungan keluarga meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di Kabupaten Tapanuli Utara. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(4), 309– 312.
Smeltzer, S. C. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner & Sudarth. Jakarta : EGC
WHO. Global Tuberculosis Report (2021). Global Tuberkulosis Programme, editor. 2021. 1-57 P Available from: https://www.who. Int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports/global-tuberculosis-report-2021
Zulfikar, A (2023). Peran Pengawas Minum obat (PMO) terhadaop keberhasilan pengobatan TB paru di wilayah Puskesmas Bungalo Ulu. Jurnal Inovasi riset ilmu kesehatan, vol 2 hal 22-28
Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The authors who publish this journal agree to the following requirements:
- The author retains the copyright and gives the journal rights regarding the first publication with the work being simultaneously licensed below Creative Commons Attribution ShareAlike License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and early publications in this journal.
- Authors can include separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version (for example, send it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this Journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., at an institutional repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as excerpts of previously published works.